Kamis, 28 Mei 2015

Tulisan Tak Berjudul

Ketika ku berusaha melupakan...
Semakin keras kuberusaha melupakan...
Semakin aku menyadari kalau ku tak bisa melupakan...
Ku tenggelam dalam kekalutan yang tak akan pernah berakhir...
Mungkin telah datang seseorang yang mengisi hari...
Namun entah kenapa namamu masih terus hinggap di dalam benakku...
Seolah-olah ada perekat yang sangat kuat menempelkan namamu disana...
Aku tak sanggup...
Tapi aku sadar kau telah tiada...
Ku harus berusaha rela melepas...
Melepas apa yang telah kembali kepadaNya...
Ku berharap kau selalu bahagia...
Melihatku dari atas awan...
Cinta ini akan selalu ada di hati...
RIP Vincent Virgo A. 19 Agustus 1994 :(

Selasa, 26 Mei 2015

Aku Mah Apa Atuh

Aku hanya seorang perempuan biasa yang berharap menjadi luar biasa hingga bisa menggapai kamu yang terlalu sempurna. Aku dan kamu terlalu berbeda. Kamu bagaikan langit yang tinggi dan tak tergapai oleh diriku yang bukanlah sesuatu yang berharga. Bagaikan pungguk merindukan bulan, mungkin itulah perumpamaan yang tepat untukku. Aku tak pernah berharap dapat berdampingan denganmu, karena aku sadar diri jarak kita terlalu jauh... jauh sekali...  Mungkin aku memang masih tetap di sini, belum beranjak atau mungkin tak akan pernah beranjak. Tapi kau yang terus berjalan bahkan berlari di depanku, yang semakin lama semakin menjauhiku, membuat jarak di antara kita semakin terbentang jauh.  Bagiku sekarang cukup aku melihat dan mengagumimu dari kejauhan, memastikan kau tetap baik-baik saja. Walau terselip rasa tak rela ketika melihatmu bersamanya, namun aku sadar siapakah diriku ini. Kita dekat namun ku merasa jauh. Terkadang kita bersua bersama namun ku tahu pikiranmu tidak bersamaku. Aku mah apa atuh.

Kamis, 07 Mei 2015

Menyakiti Hati Wanita

#Berasa Lesbi Puisi untuk dirinya yang tersakiti Maaf... Hanya satu kata yang mampu kuucapkan padamu... Mungkin berulang kali kau tersakiti... Bukan tersakiti olehku tapi olehnya... Walau aku diikutsertakan sebagai peran pembantu yang menyebabkan air matamu mengalir deras... Aku tak bermaksud seperti itu ... Sungguh tak ada maksudku berbuat hal itu... Bukankah sudah dari awal kukatakan bahwa lupakan dirinya... Bukan karena aku mencintainya... Namun aku menyayangimu sahabat... Walau kau tak pernah menganggapku sahabat... Namun aku senang pernah menjadi teman dekatmu... Maaf kalau kedatanganku hanya menghancurkan perasaanmu padanya... Maaf bila aku mengganggu ... Tak ada niat sedikitpun untuk melukaimu.. membuatmu hampir setiap hari meneteskan airmata... Dia menganggapmu ada... Namun ia tidak mempunyai perasaan kepadamu... Aku sudah membaca bahasa tubuhnya sejak dulu... Ya. Dahulu ketika kita masih cukup dekat dan hubungan aku dengan dirinya tak ada... Cukup. Kurasa sudah cukup. Tak ada yang boleh tersakiti lagi. Berubahlah menjadi perempuan kuat. Ku yakin kau pasti sanggup.