Selasa, 14 Juli 2015

Kegundahan Hati

Kegundahan Hati Mencari kepastian dalam ketidakpastian ... Mencari kemungkinan dalam kemustahilan... Kamu ada namun tiada tergapai... Apalah aku ini... Siapakah aku ini... Menatapmu cukup bagiku ... Melihatmu dari kejauhan... Tersenyum kala melihat kau tersenyum... Menangis kala melihat kau bersedih... Kesempatan itu belum datang... Bagianku belum juga tiba... Jarak masih terbentang jauh antara kita... Kau berada di seberang lautan yang tak dapat ku jangkau... Kau terlalu tak tergapai olehku yang biasa... Entah apa arti diriku untukmu... Diriku mungkin tak terlihat olehmu... Aku pemimpi yang terlalu lelah tuk terbangun dari mimpi - mimpiku... Cintaku padamu memang tak dapat saling memiliki... Kita terlalu berbeda... Tahukah kau ketika kau bersedih... Ketika kau kecewa... Ketika kau bermuram durja... Aku pun ikut merasakannya... Suasana hatiku berganti seketika... Senyum pun sudah pasti menghilang dari wajahku... Kamu adalah segalanya bagiku... Kamu adalah mimpi dan harapanku... Namun aku sadar... Aku tak dapat menggapai... Aku hanya dapat melihatmu... Aku hanya dapat berdoa untukmu... Tapi Cinta ini tetap kan selalu ada di hati...

Mencintaimu Dalam Diam

Mencintaimu dalam diam... Membiarkan angin menyampaikan asa dan harapan yang tak terucap... Mencintaimu dalam diam... Membiarkan kesunyian mencekam membuat malam bertambah hening... Mencintaimu dalam diam... Menyuarakan asa terpendam dalam hati... Mencintaimu dalam diam... Hanya memperhatikanmu tanpa mendekat... Mencintaimu dalam diam... Membuat hati menjerit tak terima... Mencintaimu dalam diam... Hanya senyummu yang ku tahu bukan untukku sudah membuatku bahagia... Mencintaimu dalam diam... Ku bahagia melihatmu berbahagia... Mencintaimu dalam diam... Tiada kata terucap namun hatiku tetap untukmu... Mencintaimu dalam diam... Aku adalah penggemar rahasia dirimu... Mencintaimu dalam diam... Biarkanlah aku... Biarkanlah hatiku tetap tertuju padamu... "Dey 14 - 07 - 2015"

Kamis, 28 Mei 2015

Tulisan Tak Berjudul

Ketika ku berusaha melupakan...
Semakin keras kuberusaha melupakan...
Semakin aku menyadari kalau ku tak bisa melupakan...
Ku tenggelam dalam kekalutan yang tak akan pernah berakhir...
Mungkin telah datang seseorang yang mengisi hari...
Namun entah kenapa namamu masih terus hinggap di dalam benakku...
Seolah-olah ada perekat yang sangat kuat menempelkan namamu disana...
Aku tak sanggup...
Tapi aku sadar kau telah tiada...
Ku harus berusaha rela melepas...
Melepas apa yang telah kembali kepadaNya...
Ku berharap kau selalu bahagia...
Melihatku dari atas awan...
Cinta ini akan selalu ada di hati...
RIP Vincent Virgo A. 19 Agustus 1994 :(

Selasa, 26 Mei 2015

Aku Mah Apa Atuh

Aku hanya seorang perempuan biasa yang berharap menjadi luar biasa hingga bisa menggapai kamu yang terlalu sempurna. Aku dan kamu terlalu berbeda. Kamu bagaikan langit yang tinggi dan tak tergapai oleh diriku yang bukanlah sesuatu yang berharga. Bagaikan pungguk merindukan bulan, mungkin itulah perumpamaan yang tepat untukku. Aku tak pernah berharap dapat berdampingan denganmu, karena aku sadar diri jarak kita terlalu jauh... jauh sekali...  Mungkin aku memang masih tetap di sini, belum beranjak atau mungkin tak akan pernah beranjak. Tapi kau yang terus berjalan bahkan berlari di depanku, yang semakin lama semakin menjauhiku, membuat jarak di antara kita semakin terbentang jauh.  Bagiku sekarang cukup aku melihat dan mengagumimu dari kejauhan, memastikan kau tetap baik-baik saja. Walau terselip rasa tak rela ketika melihatmu bersamanya, namun aku sadar siapakah diriku ini. Kita dekat namun ku merasa jauh. Terkadang kita bersua bersama namun ku tahu pikiranmu tidak bersamaku. Aku mah apa atuh.

Kamis, 07 Mei 2015

Menyakiti Hati Wanita

#Berasa Lesbi Puisi untuk dirinya yang tersakiti Maaf... Hanya satu kata yang mampu kuucapkan padamu... Mungkin berulang kali kau tersakiti... Bukan tersakiti olehku tapi olehnya... Walau aku diikutsertakan sebagai peran pembantu yang menyebabkan air matamu mengalir deras... Aku tak bermaksud seperti itu ... Sungguh tak ada maksudku berbuat hal itu... Bukankah sudah dari awal kukatakan bahwa lupakan dirinya... Bukan karena aku mencintainya... Namun aku menyayangimu sahabat... Walau kau tak pernah menganggapku sahabat... Namun aku senang pernah menjadi teman dekatmu... Maaf kalau kedatanganku hanya menghancurkan perasaanmu padanya... Maaf bila aku mengganggu ... Tak ada niat sedikitpun untuk melukaimu.. membuatmu hampir setiap hari meneteskan airmata... Dia menganggapmu ada... Namun ia tidak mempunyai perasaan kepadamu... Aku sudah membaca bahasa tubuhnya sejak dulu... Ya. Dahulu ketika kita masih cukup dekat dan hubungan aku dengan dirinya tak ada... Cukup. Kurasa sudah cukup. Tak ada yang boleh tersakiti lagi. Berubahlah menjadi perempuan kuat. Ku yakin kau pasti sanggup.

Selasa, 28 April 2015

Kenangan Kembali (?) Virgo

Tak ku biarkan diri ini terpuruk dalam kesunyian... Menanti seseorang yang tak pasti... Menunggu sesuatu yang tak kunjung tiba... Tak ada kabar, tak ada berita... Sudah lelah diri ini.. Sudah resah hati ini... Lama tak mendengar kabarmu... Tak ada sapaan darimu... Membuatku terbiasa oleh semuanya itu... Rasa cintaku padamu mulai pudar seiring berjalannya waktu, bahkan berlarinya waktu hingga tak dapat diri ini mengejar... Sebuah keputusan harus kuambil... Maka kurelakan dirimu... Karena ketika kau pergi dan tak kunjung kembali meski tahu ada diriku disini menanti, maka kau akan kuanggap mati. Kau boleh berkata aku kejam atau tak punya perasaan, karena aku pun seperti ini hanya karenamu. Ya, karena menunggumu dalam ketidakpastian yang terus berlanjut. Aku lelah. Aku pasrah. Aku menyerah pada keadaan. Mungkin kau memang bukan jodohku, walau sangat ingin diriku berjodoh denganmu. Biarlah takdir kita berbicara. Menentukan jalan hidup antara kau dan aku. Kau tiada. Aku hidup. Sudah cukup aku tersiksa dalam bayangmu yang selalu menghantuiku. Tak mau lagi kuterjebak dalam angan masa lalu. Tahun sudah berganti maka diriku harus mulai bisa merelakanmu.

Senin, 20 April 2015

Janji #Cerita Tentang Seorang Sirius (?) Part I

Seorang sahabat masa SMA memintaku untuk membuatkannya sebuah cerita atau kisah tentang perjalanan cinta dan sekolahnya menurut sudut pandang diriku. Ya, sebagai seorang sahabat dia tergolong pria yang baik.(#SekalianPromosi)Sekarang ia sedang menjadi Jomblo, mau menikmati masa muda mungkin(?). Di sekolah dia sering atau bahkan selalu bersama-sama denganku dan Deven, sahabatku yang lain. Mungkin karena kami sudah merasa cocok satu sama lain meski terkadang ada perbedaan pendapat tapi sampai saat ini kami bertiga bisa dikatakan baik-baik saja. Hubungan pertemanan masa SMA yang berlangsung singkat namun cukup membekas di hati. Sirius selalu merasa ia dan Deven cocok karena mempunyai sifat yang sama, padahal sifat mereka berdua bisa dibilang bertolak belakang. Mereka memang mempunyai zodiak yang sama yakni Virgo. Namun hal itu tak lantas membuat sifat mereka sama ataupun mirip. Tapi ketika mereka berdua sedang membully ataupun mengejek diriku, mereka mampu menjadi lawan yang tangguh. Tak terasa masa SMA pin telah kulewati. Kini ku harus berpisah dengan sahabat - sahabatku di SMA, kami memilih kampus yang berbeda. Namun sebisa mungkin kami akan tetap berkomunikasi. Sahabatku Sirius adalah cowok yang malas tapi pintar, ya, setiap teman yang dekat denganku pasti memiliki ciri khas tersendiri yang membuatku mengingat kepribadian mereka masing-masing. Sirius adalah tipe cowok setia, ia sudah lama putus dengan mantannya yang sangat dicintainya, namun ia masih sangat mencintai cewek tersebut. Terkadang aku berpikir masih adakah spesies cowok seperti itu. Sudah disakiti dan sudah dijauhi namun masih tetap mencintai. Sekarang diriku sebagai sahabat yang baik hanya memberikan nasehat agar ia move on atau mencari hati lain yang lebih cocok untuknya, yang lebih menghargai dirinya bukan hanya memanfaatkannya semata.