SMA adalah masa yang penuh intrik, permasalahan, dendam membara karena ditolak, iri melihat yang lain lebih dari kita, jatuh cinta, patah hati, sakit hati, cinta segitiga, cinta segiempat atau cinta segi-segian lainnya, juga masih banyak hal lainnya yang membuat masa SMA menjadi susah dilupakan. Begitulah yang aku rasakan ketika aku berada di tingkat SMA ini. Terlalu banyak sandiwara yang dimainkan hanya untuk sebuah pencitraan saja. Ada teman yang terlihat baik, omongannya manis, tutur katanya sopan walau suka bergosip ria namun ternyata dia tak sebaik kelihatannya, ia seorang yang suka berkeluh kesah, membenci hidupnya padahal menurutku ia mempunyai hidup yang lumayan berkecukupan. Ada juga teman yang senang cari muka di depan guru dengan berpura-pura membantunya padahal di belakang guru tersebut ia mencaci maki guru itu. Ada juga teman yang iri atau tidak terima kalah dalam persaingan peringkat hingga membuat fitnah yang tidak tidak, atau menyembunyikan buku ke suatu tempat bahkan tak segan membuangnya ke tempat sampah. Ada juga teman yang terlalu blak-blakan, mengatakan apa yang ada di pikiran mereka secara langsung tanpa memikirkan resiko dari ucapan mereka itu. Ada teman yang menjadi jauh karena patah hati atau ditolak mentah-mentah. Ada teman yang menjauhi karena kita bersahabat dengan cowok. Ada teman yang muncul ketika mereka butuh saja, dan menghilang ketika kita butuh bantuan mereka. Aku sangat tidak menyukai aura persaingan, aku bukan seorang cewek yang gemar belajar, memang aku suka membaca novel maupun komik namun hal itu tidak berlaku ketika aku menyentuh buku pelajaran, karena entah kenapa mataku terasa berat dan susah untuk dibuka kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar